Lion Air Ganti Direktur Utama Rudy Lumingkewas Resmi Gantikan Rusdi Kirana



JAKARTA -  PT Lion Mentari Airlines atau yang lebih populer dengan nama Lion Air mengalami pergantian di pucuk pimpinan perusahaan. Lion Air telah resmi menunjuk Rudy Lumingkewas sebagai direktur utama baru pasca-pengnduran diri Rusdi Kirana.
Bagi Lion Air, Lumingkewas bukanlah orang baru. Sebelumnya, Lumingkewas pernah menjabat sebagai General Manager Sales and Marketing Lion Air.
Kepada wartawan, Lumingkewas mengaku bersyukur karena dipercaya mengemban tugas sebagai Dirut Lion Air. Ia berkomitmen untuk menjaga load factor atau tingkat keterisian penumpang di atas 90 persen. "Rencana ini sejalan dengan program pemerintah dalam membangun konektivitas antar-daerah," ujar Rudi saat jumpa pers di kantornya, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (5/3).
Dia juga akan terus berusaha mengembangkan pangsa pasar Lion Air dengan terus melakukan ekspansi rute baru yang potensial. "Untuk kesiapan SDM, kami akan terus berinvestasi dalam pelatihan, sehingga tenaga kerja kami dapat terus tumbuh dan berkembang," pungkasnya.
Rudi Lumingkewas bergabung dengan Lion Air sejak tahun 2001. Kala itu dia dipercaya menjabat sebagai Manajer Distrik Lion Air di Medan. Kemudian di tahun 2012, Rudi dipromosikan menjadi GM Sales dan Marketing Lion Air.
Sedangkan Rusdi Kirana yang baru saja mengundurkan diri langsung menduduki jabatan baru sebagai CEO Lion Group. Kendati begitu, Rusdi mengaku akan selalu memantau perkembangan Lion Air lewat penggantinya.
"Pak Rudy (Lumingkewas) orang lama di Lion, nanti Rudi tetap akan melaporkan mengenai pengembangan Lion Air seperti yang dilakukan oleh Dirut Wings Air dan Batik Air selama ini," ujar Rusdi.
Menduduki posisi yang lebih tinggi sebagai CEO di Lion Group, Rusdi memastikan diri masih bisa membagi waktu dengan kesibukan barunya sebagai politisi di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rusdi kini menjadi wakil ketua umum di partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu. “Apapun yang waktu itu saya komit harus tetap komit, tidak hanya di partai," cetusnya. (chi/jpnn)

No comments: