"Sejumlah aktivitas penerbangan Merpati mulai dikurangi karena low season," kata General Manager Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Imam Pramono, kepada wartawan di Kupang.
Rute penerbangan yang dihentikan itu antara lain Kupang-Waingapu, Kupang-Tambolaka, Kupang-Alor, Kupang-Bajawa, Kupang-Maumere, Kupang-Ende, dan Kupang-Denpasar.
Dia mengaku belum mengetahui kapan penghentian penerbangan pesawat Merpati akan berakhir. Sebab, penghentian penerbangan ini diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2014. "Saya belum tahu kapan penerbangan Merpati akan dibuka kembali," katanya.
Manajemen Merpati diduga mengalami kendala keuangan karena pendapatan Merpati dari setiap penerbangan tidak sebanding dengan biaya operasional. Salah satu kendalanya adalah berkurangnya jumlah penumpang.
Misalnya, untuk rute Kupang-Maumere, Kabupaten Sikka, Merpati harus mengeluarkan dana operasional untuk avtur mencapai Rp 31 juta, belum termasuk ongkos lainnya seperti perawatan pesawat. Padahal, pendapatan yang diperoleh dari penjualan tiket jauh di bawah jumlah tersebut. Kondisi ini yang mengakibatkan Merpati mengalami kerugian.
Kepala Pertamina Cabang Pemasaran Kupang Ronny Anthoko mengatakan Pertamina tetap distribusikan avtur ke seluruh pesawat, termasuk Merpati. Oleh karena itu, dia membantah penghentian penerbangan tersebut tidak terkait persoalan avtur. "Tidak ada hubungannya dengan ketersediaan avtur. Kami tetap distribusikan ke pesawat," katanya.
Tempo belum berhasil menghubungi Manager PT Merpati Nusantara Airlines Kupang Djibrael de hingga berita ini diturunkan untuk mendapatkan penjelasan perihal alasan penghentian sementara penerbangan tersebut.